|
Membutsir (Patung Dari
Plastisin) danMembuat (MemanfaatkanBarang Bekas)
MakalahinidisusununtukmemenuhimatakuliahPendidikanSeniRupa
yang dibinaolehBapak Muhammad ReyhanFlorean, M.Pd
Kelas 3A
Kelompok8
NamaKelompok:
|
STKIP
PGRI TULUNGAGUNG
PRODI
PGSD
NOVEMBER
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Membutsir (Patung dari Plastisin) dan Merangkai (Memanfaatkan
Barang Bekas)”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Seni Rupa.
Makalah ini berisi tentang
membutsir (patung dari plastisin) dan merangkai (memanfaatkan barang bekas) dengan
bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan
pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan
makalah. Pembahasan yang menjelaskan membutsir (patung dari plastisin) dan
merangkai (memanfaatkan barang bekas). Penutup yang berisi tentang kesimpulan
yang menjelaskan isi dari makalah kami. Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar
pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Kami menyadari bahwa makalah
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan makalah ini akan kami terima, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
Tulungagung,
5 November 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman Judul...........................................................................................................
i
Kata Pengantar..........................................................................................................
ii
Daftar Isi....................................................................................................................
iii
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
1
B. Rumusan Masalah..............................................................................
2
C. Tujuan Penyusunan Makalah............................................................. 3
Bab
II : Pembahasan
B. Barang
Bekas dan Peralatan Sederhana.................................................. 4
Bab III : Penutup
Kesimpulan.............................................................................................. 13
Daftar Pustaka........................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam berbagai proses pembelajaran
di Indonesia, peranan guru masih sangat dominan walaupun sebagian dari mereka
telah berupaya untuk menjadi fasilitator disamping sebagai sumber informasi.
Hingga saat ini guru masih dianggap sebagai orang yang mempunyai jawaban
terhadap semua pertanyaan siswanya sehingga seringkali guru merasa dirinya
sebagai satu-satunya sumber informasi. Namun pada kenyataannya pengetahuan
manusia sangat terbatas sehingga kita perlu sumber-sumber informasi lainnya
baik dalam belajar maupun membelajarkan orang lain. Guru sebagai penyampai
materi (fasilitator) pelajaran tidak hanya menyampaikan bahan ajar yang sesuai
dengan rancangan program pembelajaran. Namun guru juga dituntut untuk bias
memberikan kemudahan bagi para siswa dengan proses pembelajaran yang mudah
dipahami dan menyenangkan. Siswa diharapkan memperoleh dan menemukan nilai ilmu
pengetahuan yang disampaikan guru .oleh sebab itu pendekatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam menyajikan pelajaran perlu diarahkan kepada pemenuhan
kebutuhan dan pengharapan siswa dengan menggunakan berbagai sumber informasi.
Namun untuk menciptakan suasana pembelajaran seperti itu bukan persoalan yang
mudah. Diperlukan komponen-komponen lain untuk mendukung proses pembelajaran
agar mudah dan menyenangkan. salah satu komponen yang bias memudahkan siswa
belajar adalah pemanfaatan media. Media mempunyai klasifikasi mulai dari yang
sederhana hingga yang canggih.
Pemanfaatan barang bekas dan
peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal yang baru dalam dunia
pendidikan.Sebelum media modern hadir, para guru telah menggunakan berbagai
media dan alat peraga buatannya sendiri untuk menjelaskan materi
pelajarannya.Para guru terdahulu mungkin lebih banyak memiliki kreativitas
karena dipaksa oleh keadaan yang masih serba terbatas. Mereka harus bekerja
keras agar siswanya bias belajar dan menyerap materi pelajaran semaksimal
mungkin. Dengan datangnya media berteknologi modern menyebabkan berbagai
masalah yang selama ini tidak dapat dipecahkan telah mampu dipecahkan dan
memungkinkan mata ajaran apapun diajarkan dan dijelaskan dengan
sebaik-baiknya.Namun, banyak guru di kota-kota besar yang telah terlena dengan
kemajuan teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan. Media modern telah
memudahkan mereka memecahkan berbagai masalah didalam proses belajar mengajar.
Ketika dalam keadaan tertentu mereka harus jauh dari media tersebut mereka
menjadi bingung karena ketergantungan pada media tersebut. Mereka telah
melupakan media yang bias dikembangkan dari bahan-bahan sederhana disekitar
mereka. Akibatnya mereka menjadi kurang peka terhadap potensi disekitar
lingkungan mereka. Sehingga menyebabkan guru tidak mempunyai banyak ide tentang
media apa yang harus dibuat untuk memudahkan siswa belajar, guru juga tidak
mengerti bahan apa yang harus digunakan untuk membuat media yang diinginkan
sehingga guru tidak mempunyai cukup keterampilan untuk membuat suatu media. Sebenarnya,
kreativitas seorang guru bias terlihat ketika ia mencoba memanfaatkan
bahan-bahan sederhana yang bias dijadikan suatu media didalam mata
pelajarannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas maka
dapat dirumuskan beberapa masalah yang terkait dengan isi makalah ini,
diantaranya :
2.
Apakah yang dimaksud dengan barang bekas
dan peralatan sederhana?
C. Tujuan Penyusunan Makalah
Makalah yang berjudul “Membutsir
(Patung dari Plastisin) dan Merangkai (Memanfaatkan Barang Bekas)”, ditujukan
untuk memenuhi tugas “Pendidikan Seni Rupa”:
Tujuan
dari pembahasan dalam makalah ini diantaranya adalah:
1.
Membangun komunitas berbasis pendidikan
kreatif. Dalam hal ini, guru dan siswanya.
2.
Mengembangkan berbagai alternative media
sederhana yang kreatif dan berkesinambungan sedemikian rupa, sehingga mampu
membantu anak didik tumbuh dn berkembang menjadi pribadi yang kritis, kreatif,
mandiri dan peduli terhadap lingkungannya.
3.
Membangun kerja sama antar guru dalam
upaya mengembangkan berbagai media alternative yang kreatif, sederhana dan
murah sebagai guru mandiri yang peduli lingkungan sekitar sekolah dan
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan dan alat membuat patung dari
plastisin
o
Plastisin
o
Cutter
o
Gambar rancangan patung
Langkah-langkah pembuatan patung
dari plastisin:
1.
Siapkan alat bantu butsir
2.
Siapkan meja putar (kalau ada).
3.
Siapkan gambar rancangan patung.
4.
Tempatkan plastisin diatas meja putar
sedikit demi sedikit.
5.
Pijat-pijat bahan hingga mendekati
bentuk yang diinginkan secara global.
6.
Jika bahan kurang bisa ditambah,
sebaliknya bila berlebih bisa dikurangi.
7.
Sempurnakan bentuk dengan alat bantu.
8.
Berikan sentuhan akhir dengan
pembentukan detail patung dan dihaluskan.
B.
Barang
Bekas dan Peralatan Sederhana
1.
Pengertian Barang Bekas
Dalam Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, ‘barang’ diartikan sebagai benda yang berwujud
sedangkan arti kata ‘bekas’ adalah sisa habis dipakai, sesuatu yang menjadi
sisa yang dipakai.
Jadi, barang
bekas bisa diartikan sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang
kegunaannnya tidak sama seperti benda yang baru.
2.
Peralatan Sederhana
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia peralatan sederhana adalah sesuatu yang dipakai
untuk mencapai tujuan, maksud, dan keinginan (alat) yang bentuknya tidak
terlalu rumit dan mudah digunakan(sederhana).
Memanfaatkan
barang-barang bekas atau membuat keterampilan dari barang bekas menjadi sesuatu
yang bernilai tentu merupakan pekerjaan yang mulia.Sebab disamping dapat
mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak
buruk bagi kehidupan.Seperti banjir, bila semua sampah dimanfaatkan, tidak
dibuang sembarang. Tentu banjir akan malas untuk datang. Bila banjir pun
datang, mungkin ada faktor-faktor lain seperti halnya banyaknya pohon-pohon yang
ditebang atau dangkalnya sungai.
Menyulap sampah atau
barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai juga dapat dijadikan bisnis
yang amat sangat menguntungkan. Ya, lihat saja sosok Dewi Tanjung Sari yang
sukses akan bisnis souvenir pernikahan. Souvenir yang diciptakannya juga
sangatlah unik dan kreatif. Sebab dia menciptakan souvenir tersebut dari
barang-barang bekas, kain-kain bekas serta limbah-limbah daun.
Keterampilan yang
dimiliki dalam mengolah barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai jual
juga telah mengantarkan dia memperoleh banyak penghargaan baik di dalam maupun
di luar negeri.Dan yang lebih membanggakan lagi yaitu dia telah memberikan
pelatihan-pelatihan secara gratis dalam membuat keterampilan yang berasal dari
barang- barang bekas kepada narapidana serta para pelajar.
Nah, dengan adanya
sosok seperti Dewi Tanjung Sari yang sudah sukses di bisnis tentang barang
bekas. Kira-kira apakah ada sedikit impian atau angan-angan untuk menjalankan
bisnis dibidang ini? Jika memang ada, kenapa tidak memulainya dari sekarang?
Atau bila tidak ada niatan untuk berbisnis, memanfaatkan barang yang sudah
tidak terpakai untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Tentu setidaknya dapat
menyalurkan bakat serta dapat menjaga lingkungan bukan?
Tetapi semua keputusan
ada di tangan masing-masing individu. Karena setiap manusia memiliki tujuan dan
harapan yang berbeda-beda. Tetapi bila ada yang ingin menjaga lingkungan,
dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai tentu itu tujuan yang mulia.
Ø
Cara membuat keterampilan dari
barang bekas
Bila ada yang
ingin berkreasi dengan barang yang sudah tidak terpakai. Tentu ingin sekali tau
bagaimana cara membuat suatu keterampilan dari botol bekas? Bagaimana cara
membuat suatu kreasi dari daun-daun kering? Bagaimana cara membuat kerajinan
dari plastik bekas? Atau bagaimana cara membuat sesuatu yang unik dari barang
yang sudah dianggap tidak berguna?
Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka berikut beberapa cara atau tahap-tahap
dalam membuat keterampilan dari sampah atau barang-barang bekas.
Ø
Cara membuat kerajinan tangan dari
botol bekas
Membuat vas
bunga atau tempat pensil, bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu:
·
Lem kayu
·
Manik-manik atau pasir putih serta
hiasan tambahan seperti biji-bijian, daun-daun kering atau kertas yang
berwarna-warni.
·
Gunting atau cutter.
Proses pembuatan
kerajinan tangan dari botol bekas:
1.
Potong botol plastik menggunakan gunting
atau cutter menjadi bentuk gelas atau menjadi sesuai bentuk yang diinginkan.
Tutup sisi luar yang berlubang dengan karton.
2.
Olesi seluruh permukaannya dengan lem
kayu, serta tempelkan pasir atau manik-manik di permukaannya.
3.
Tambahkan hiasan seperti daun,
biji-bijian, guntingan kertas atau bunga kering.
4.
Vas bunga atau tempat pensil sudah jadi
dan siap digunakan.
Ø Cara
menciptakan tas dari koran, tabloid atau kertas bekas
Bahan-bahan yang
diperlukan untuk membuat tas yaitu:
·
Koran, majalah atau koran bekas
·
Gunting dan cutter
·
Lakband bening
·
Selotip
Proses
pembuatannya:
1.
Potong atau pisahkan lembaran-lembaran
majalah dengan cara dipotong dengan cutter pada bagian lem pada pinggir majalah
sampai dengan lepas satu persatu
2.
Lipatlah lembaran demi lembaran majalah
menjadi dua buah bagian kemudian lipat lagi menjadi 3 buah bagian.
3.
Selanjutnya setelah itu selotip supaya
lipatan menjadi tidak terbuka dan cukup sekali saja dalam menselotip.
4.
Setelah terkumpul lipatan cukup banyak,
sekarang mulai dengan meletakkan satu persatu dari lipatan pada meja
sekitar 6 pieces.
5.
Ratakan lipatan-lipatan secara
berdampingan dan mulailah untuk menganyam seperti menganyam sebuah tikar.
6.
Supaya tidak mudah terlepas, lakban pada
bagian atas anyaman.
7.
Kemudian lanjutkan anyaman satu persatu
sampai habis.
8.
Setelah proses diatas selesai, lakban
semua anyaman (semua keseluruhan permukaan timbal balik).
9.
Buatlah empat buah lembar anyaman.
10.
Rangkaikan setiap sisi anyaman dengan
lackban hingga membentuk sebuah kotak.
11.
Pasangkan tali pada bagian atas kotak
dengan cara melubangi di kedua sisi tote bag.
12.
Untuk mempercantik, dapat ditempelkan
aksesoris lucu.
Ø Cara membuat tas dari plastik bekas
Bahan-bahannya
·
Plastik bekas refill, minyak goreng atau
pembersih lantai.
·
Bahan dalam untuk pelapis tas berupa
bahan dari kain furing.
·
Lem PC dan Lem Fox.
·
Bisban.
·
Mesin Jahit.
Proses pembuatan :
1.
Cuci sampai bersih plastik bekas refill,
kemudian tiriskan dan dilap sampai kering.
2.
Guntinglah plastik tersebut sesuai pola
tas yang ingin dibuat sehingga sesuai perbagian yaitu bagian depan, belakang,
samping kiri dan kanan.
3.
Kemudian rekatkan bagian depan dan
belakang plastik refill tersebut menggunakan lem PC. Selanjutnya bila sudah
rekat dengan sempurna kemudian rekatkan lagi dengan bahan dalam pelapis tas
menggunakan lem Fox.
4.
Lalu rekatkan bahan dalam pelapis tas
pada bagian samping kiri dan kanan plastik refill menggunakan lem Fox.
5.
Selanjutnya menyatukan bagian depan dan
belakang pola dengan bagian samping kiri dan kanan pola tas.
6.
Tambahkan tali pada sisi sebelah kanan
dan kiri tas.
7.
Percantik tas yang dibuat dengan cara
menambahkan bisban pada setiap sisi tas dengan jalan menjahitnya.
8.
Tas cantik dari bahan plastik bekas,
sudah siap untuk digunakan.
Itulah
ulasan singkat mengenai keterampilan atau kerajinan tangan dari barang bekas
dan juga contoh keterampilan dari barang bekas serta cara membuatnya.
Mudah-mudahan tulisan serta tutorial diatas dapat bermanfaat. Mungkin dirimu
tidak dapat menggapai impianmu, tetapi semoga dirimu dapat merasakan manfaat
dari proses untuk menggapai sebuah impian.
Membuat
Kerajinan Tangan, Karya Seni, Hiasan Dinding, Aksesoris, Sederhana Yang Mudah,
Dari Botol Bekas, Barang Bekas, Bahan Bekas, Sedotan Plastik, Kertas Souvenir,
Koran Bekas, Kain Flanel, Kaleng Bekas, Botol Plastik, Tanah Liat, dan Kardus.
Kerajinan tangan : Membuat Lampu Gantung Dari Bahan Kardus Bekas
Untuk
itu, marilah kita siapkan alat serta bahannya terlebih dahulu. Yang perlu Anda siapkan
adalah:
1. Kardus bekas
2. Penggaris
3. Pensil
4. Cutter
5. Cat semprot
6. Lem tembak
7. Kabel
8. Fitting
9. Lampu
Setelah alat dan bahan untuk
membuat lampu gantung dari kardus bekas disiapkan. Kita lanjut ke tahap
selanjutnya yaitu bagaimana langkah-langkah pembuatannya:
1.
Siapkan kardus bekas, tandai dengan
pensil membentuk bidang persegi panjang. Dengan panjang 60cm dan lebar 21cm
kemudian potong (untuk ukuran panjang dan lebar potongan dapat Anda sesuaikan
dengan kebutuhan).
2.
Langkah selanjutnya warnai salah satu
sisi dari potongan kardus tersebut dengan cat semprot. Pilih warna cat sesuai
dengan selera Anda, lalu diamkan sampai cat benar-benar kering.
3.
Tandai sisi panjang kardu yang tidak
dicat menjadi lima bagian sama panjang, kemudian garis dengan cutter tapi ingat
jangan sampai terpotong kardusnya. Hal ini bertujuan agar kardus dapat dilipat
menjadi bentuk segilima sama sisi seperti yang terlihat pada gambar diatas.
4.
Bentangkan kembali kardus dari lipatan
segilima kemudian potong memanjang kardus menjadi tujuh bagian dengan
masing-masing bagian memiliki ukuran panjang 60cm dan lebar 3cm.
5.
Setelah diperoleh potongan kecil-kecil,
hubungkan antar ujung potongan tersebut sehingga membentuk segilima dengan sisi
yang di cat berada pada posisi bagian dalam. sampai ujung ketujuh potongan
tersebut terhubung semuanya. Kemudian susun ketujuhnya seperti yang terlihat
pada gambar diatas. Ini nanti akan kita gunakan sebagai frame/bingkai dari
lampu gantung.
6.
Selanjutnya kita siapkan untuk membuat
bagian atas dari kap lampu tersebut. Potong kardus dengan bentuk segilima sama
sisi dengan panjang sisi-sisinya 12cm, sesuai dengan ukuran potongan frame yang
telah kita buat. Supaya mudah kita jiplak ukuran frame segilima sama sisi yang
telah dibuat sebelumnya diatas kardus kemudian tinggal
7.
Buat lubang ditengah-tengah bagian atas
dari kap lampu yang telah kita buat sebelumnya sehingga ujung lampu dapat masuk
ke fitting kemudian lem fitting dengan kardus tersebut
8.
Tinggal kita pasang frame yang telah
dibuat dengan atasannya, dan rekatkan dengan lem tembak sehingga terbentuk
lampu gantung yang cantik
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Proses belajar dapat merupakan yang
sangat membosankan untuk dikerjakan oleh siswa, untuk itu guru harus memiliki
kreativitas untuk mengembangkan materi yang disampaikan agar lebih menarik dan
membuat siswa berminat untuk belajar.
2.
Kreativitas guru dapat dilihat dari
kemampuannya membuat media sederhana dari bahan-bahan yang ada disekitarnya.
3.
Pemanfaatan barang bekas dan peralatan
sederhana dapat dijadikan media dalam pembelajaran dengan memperhatikan
kebutuhan siswa. Menyesuaikan media dengan materi yang akan disampaikan. Dan
harapan yang diinginkan dari pembelajaran tersebut. Guru dapat memilih dan
membuat media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana yang ada
disekitar lingkungannya.
4.
Banyak barang bekas yang bisa dijadikan
media sederhana contohnya sampah kertas, kaos kaki bekas dan peralatan
sederhana seperti jarum, baskom/piring, gabus, gunting, baut dan lain
sebagainya.
5.
Media sederhana dari barang bekas dan
peralatan sederhana cukup efektif untuk membantu siswa memahami materi yang
disampaikan guru, mereka bisa belajar sambil berkarya.Selain belajar mereka
juga bisa mengembangkan kemampuannya menuangkan ide dan mengembangkan
kreativitasnya karena ikut serta dalam pembuatan media tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Robson, Pam (1995). Bengkel
Kreativitas Magnetisme. Jakarta : Taman Garaha
Sadiman, Arief S, dkk. 2005. Media
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Setiawan, Denny,dkk. (2008). Komputer
dan Media Pembelajaran.Jakarta : Universitas Terbuka
Yuniar, Tanti, (1997). Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia.Jakarta ;PT Agung Melia Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar